$LIBRA: DOJ AS Selidiki Skandal Cryptocurrency yang Seret Nama Javier Milei
Skandal $LIBRA Mengguncang Argentina dan Dunia
Skandal cryptocurrency terbaru yang melibatkan mata uang digital $LIBRA kini menarik perhatian Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ). Penyelidikan ini dimulai setelah adanya pengaduan dari sejumlah investor yang mengalami kerugian besar akibat anjloknya nilai $LIBRA secara tiba-tiba. Yang mengejutkan, nama Presiden Argentina, Javier Milei, ikut terseret dalam kontroversi ini.
Latar Belakang: Lonjakan dan Kejatuhan $LIBRA
Pada 14 Februari 2025, $LIBRA mengalami lonjakan harga secara signifikan setelah mendapat sorotan dari Presiden Argentina, Javier Milei. Dalam sebuah unggahan di media sosialnya, Milei menyebut mata uang digital ini sebagai “simbol kebebasan finansial”. Tak lama setelah itu, harga $LIBRA meroket hingga 300%. Namun, euforia tersebut tidak bertahan lama. Hanya dalam beberapa hari, nilai $LIBRA anjlok drastis, menyebabkan kerugian besar bagi ribuan investor.
Menurut laporan El País, lebih dari 40.000 investor mengalami kerugian akibat penurunan tajam ini, dengan total kerugian diperkirakan mencapai lebih dari $100 juta. Banyak dari mereka yang merasa tertipu dan mengajukan pengaduan ke otoritas setempat serta ke lembaga internasional seperti DOJ di AS.
Penyelidikan DOJ: Dugaan Penipuan dan Manipulasi Pasar
DOJ kini sedang menyelidiki apakah ada unsur penipuan dalam promosi dan transaksi terkait $LIBRA. Salah satu fokus utama penyelidikan adalah apakah Presiden Milei secara langsung atau tidak langsung memperoleh keuntungan dari lonjakan harga $LIBRA sebelum jatuhnya nilai mata uang tersebut.
Jaksa Federal Eduardo Taiano dari Argentina juga telah memulai investigasi lokal yang melibatkan Bank Sentral dan Komisi Nasional Sekuritas Argentina. “Kami akan menelusuri semua transaksi yang berkaitan dengan $LIBRA, termasuk dugaan manipulasi pasar dan insider trading,” kata Taiano dalam sebuah pernyataan kepada La Nación.
Baca Juga: Tips Cara Mudah Mengenali Penipuan di Dunia Kripto
Reaksi Presiden Milei dan Pemerintah Argentina
Menanggapi tuduhan ini, Presiden Milei membantah keterlibatannya dalam promosi atau manipulasi harga $LIBRA. Dalam sebuah wawancara dengan Huffington Post, ia menyatakan, “Saya tidak mempromosikan $LIBRA, saya hanya menyebarkan informasi tentangnya. Orang yang berinvestasi dalam cryptocurrency seharusnya sudah paham risiko yang ada.”
Meski begitu, kritik terhadap Milei terus mengalir, terutama dari oposisi politik yang menuduhnya menggunakan pengaruh sebagai presiden untuk kepentingan pribadi. Beberapa pihak bahkan menyerukan pemakzulan akibat skandal ini.
Dampak Skandal $LIBRA terhadap Pasar dan Politik
Skandal ini tidak hanya mengguncang Argentina, tetapi juga menciptakan gelombang ketidakpercayaan terhadap pasar cryptocurrency global. Beberapa analis menyatakan bahwa kasus ini bisa menjadi titik balik bagi regulasi mata uang digital di berbagai negara.
Selain itu, popularitas Milei juga mengalami penurunan drastis. Menurut survei terbaru yang dilakukan oleh La Nación, tingkat kepercayaan publik terhadapnya menurun hingga 25% dalam seminggu setelah skandal ini mencuat.
Kesimpulan: Akankah Milei Selamat dari Badai Politik Ini?
Kasus $LIBRA masih dalam tahap investigasi, baik di Argentina maupun Amerika Serikat. Jika terbukti ada unsur pelanggaran hukum, ini bisa menjadi pukulan besar bagi pemerintahan Milei dan masa depan politiknya.
Bagi para investor dan pengamat ekonomi, skandal ini menjadi pengingat bahwa investasi dalam cryptocurrency tetap memiliki risiko tinggi. Sementara itu, dunia menunggu hasil penyelidikan DOJ dan langkah apa yang akan diambil oleh pemerintah Argentina dalam menghadapi krisis kepercayaan ini.